Banyak industri di Indonesia seperti pabrik, gedung, fasilitas, ataupun area lainnya yang mem-buang emisi gas untuk menunjang aktivitasnya.
Sumber emisi bisa dari berbagai sumber seperti bahan bakar yang sering terjadi dan dari bahan baku.
Sebagai contoh CO (Karbon Monoksida) adalah hasil dari pembakaran tidak sempurna dari motor bakar bensin/diesel. Padahal senyawa ini sangat berbahaya apabila terhirup oleh manusia walaupun tidak terlihat dan berwarna.
Contents
Komponen Umum Emisi Gas Buang Industri
NOx : Nitrogen Oksida berasal dari proses pembakaran bahan bakar fosil yang berbahaya bagi lingkungan.
CO : Karbon Monoksida terbentuk dari hasil pembakaran tidak sempurna. Berbahaya bagi manusia secara langsung apabila terhirup dan masuk ke pernapasan.
CO2 : Karbon Dioksida. Walaupun tidak berbahaya, emisi dari pembakaran fosil ini jika terhirup manusia. Namun apabila terdapat dalam jumlah banyak dapat menyumbang efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global
SO2 : Sulfur Dioksida hasil dari pembakaran bahan bakar batubara dan minyak bumi. Sifatnya yang asam dapat merusak lingkungan akibat terjadinya hujan asam dan mengurangi kesuburan tanah.
Partikulat (PM10 dan PM2.5) : Partikel kecil yang muncul akibat pembakaran atau reaksi kimia. Berbahaya apabila partikel ini terhirup oleh manusia karena bisa merusak saluran pernapasan.
Volatile Organic Compounds (VOCs) : Merupakan senyawa organik yang sangat berbau, mudah bereaksi di alam menjadi amonia dan/atau CO2 yang menjadi sumber emisi juga pada akhirnya.
Dampak Emisi Gas Buang Industri
Bagi manusia
Emisi yang dibuang dalam bentuk gas seringkali tidak terdeteksi oleh indera manusia. Tidak berbau, berwarna, walaupun beberapa memang terlihat dan berbau dalam kadar tertentu.
Namun apabila jumlahnya tidak begitu banyak tetap bisa memengaruhi kesehatan manusia. Seperti halnya paru-paru yang harusnya menyerap oksigen untuk ditransportasikan ke sistem tubuh manusia. Jika ternyata banyak CO dan NOx yang dihirup akan mengganggu sistem pernapasan. Sehingga tubuh manusia cepat lelah dan pusing dengan aktivitas ringan.
Bagi Bumi dan Lingkungan
Hujan asam karena gas yang dibuang oleh aktivitas industri terkumpul di atmosfer. Beberapa senyawa yang terlepas ke udara bisa menyebabkan hujan asam yang apabila terkena benda, tanah, tanaman akan merusak apapun yang terkena.
Sering kita melihat suatu daerah yang gersang karena banyaknya polusi menyebabkan tanaman sulit untuk tumbuh akibat tanahnya asam karena hujan.
Karbon Dioksida CO2 apabila terlepas dalam jumlah banyak bisa menyebabkan peningkatan suhu bumi. Karena efek gas rumah kaca dari panas matahari yang terperangkap di permukaan bumi.
Cara Pengendalian Emisi
Mengontrol sumber emisi (Bahan bakar)
Bahan bakar yang dari awal sudah kotor seringkali menjadi penyebab banyaknya emisi yang keluar. Walaupun secara umum semua pembakaran menghasilkan emisi. Tetapi kualitas bahan bakar yang rendah dan banyak pengotor menyebabkan pembakaran tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna ini menyebabkan lebih banyak hasil pembakaran yang menjadi polusi. Namun dari sisi perusahaan, bahan bakar yang kualitas tinggi juga memiliki konsekuensi biaya tinggi juga.
Oleh karena itu terdapat solusi lain apabila bahan bakar yang digunakan harus menggunakan yang kualitas rendah. Dengan mengendalikan emisi dari hasil reaksi atau pembakaran industri.
Mengontrol gas buang emisi
- Filter dan Scrubber : Digunakan untuk menyaring partikulat yang tersebar di udara dan scrubber untuk mengurangi SO2 dengan mereaksikannya dengan senyawa lain.
- Katalitik Konverter : Menggunakan katalis untuk mereduksi NOx menjadi Oksigen dan Nitrogen. Reaksi Oksidasi untuk mereakasikan CO (Karbon Monoksida) menjadi CO2 (Karbon Dioksida) yang tidak berbahaya bagi manusia.