Apakah Engine Bisa Nyala Tanpa Katalitik Konverter?

Fungsi utama dari catalytic converter atau katalitik konverter adalah mengurangi emisi pada gas buang engine, tanpa katalitik konverter emisi berbahaya akan dilepaskan ke udara. Polutan berbahaya seperti hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan nitrogen oksida (NOx) dari gas buang kendaraan, mengubahnya menjadi zat yang lebih aman seperti karbon dioksida (CO2), uap air (H2O), dan nitrogen (N2).

Ada tiga jenis konverter katalitik: Oxidation Catalyst (OC), Three-Way Catalyst (TWC), dan kombinasi keduanya (TWC-OC). Kemampuan katalitik konverter ini dapat menurun seiring waktu dan penggunaan, terutama setelah 100.000 km atau jika sering digunakan dengan jam pemakaian yang panjang tanpa service pada genset.

Konstruksi Konverter Katalitik

Konverter katalitik bukanlah sebuah silinder kosong. Strukturnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan efisiensi reaksi oksidasi emisi CO.

  • Rumah (Housing): Cangkang luar yang terbuat dari baja tahan karat (stainless steel, mild steel, ataupun iron cast), dirancang untuk menahan suhu yang sangat tinggi (seringkali melebihi 800°C) dan getaran konstan dari mesin dan jalan.
  • Monolit Keramik (Sarang Lebah): Di dalam rumah baja terdapat substrat keramik yang dibentuk seperti sarang lebah, yang terdiri dari ribuan saluran mikro. Struktur ini adalah kunci dari efektivitas konverter. Desain sarang lebah ini menciptakan luas permukaan yang sangat besar—setara dengan beberapa lapangan sepak bola jika dibentangkan—dalam volume yang sangat kecil. Luas permukaan yang masif ini sangat penting untuk memaksimalkan kontak antara gas buang yang mengalir dan logam katalis, sambil tetap meminimalkan hambatan aliran (dikenal sebagai backpressure) pada unit yang berfungsi dengan baik.
  • Washcoat: Lapisan tipis bahan perantara yang diaplikasikan pada dinding monolit keramik. Lapisan ini bersifat porus dan berfungsi sebagai medium untuk menanamkan partikel logam mulia yang menjadi katalisator. Washcoat ini semakin memperluas area permukaan efektif untuk reaksi kimia.

Reaksi Kimia

Di dalam washcoat tertanam tiga logam mulia yang bekerja sama untuk mengubah polutan beracun menjadi gas yang jauh lebih tidak berbahaya. Proses ini dikenal sebagai reaksi redoks (reduksi-oksidasi) tiga arah.

  • Platinum (Pt) dan Paladium (Pd): Logam-logam ini berfungsi sebagai katalis oksidasi. Mereka mempercepat reaksi antara Karbon Monoksida (CO) yang beracun dan Hidrokarbon (HC) yang tidak terbakar dengan sisa oksigen di dalam gas buang. Reaksi ini mengubahnya menjadi Karbon Dioksida () dan uap air ().
    • Reaksi Oksidasi CO:
    • Reaksi Oksidasi HC:
  • Rodium (Rh): Logam ini berfungsi sebagai katalis reduksi. Tugasnya adalah menangani Oksida Nitrogen (NOx), polutan utama yang berkontribusi pada kabut asap dan hujan asam. Rodium memfasilitasi pemecahan molekul NOx, melepaskan atom oksigennya dan mengubahnya kembali menjadi gas Nitrogen () yang tidak berbahaya dan merupakan komponen utama udara yang kita hirup.
    • Reaksi Reduksi NOx:

Solusi Agar Memenuhi Standar Emisi Genset

PT Representasi Mitra Mandiri menyediakan solusi emisi dengan Catalytic Converter dan Selective Catalytic Reduction (SCR) System untuk mengurangi emisi Karbon Dioksida (CO), Hidrokarbon (HC), dan Nitrogen Oksida (NOx).

Bersama tim kami yang berpengalaman di bidang emisi, sudah mendapatkan dukungan dari Jerman.

🔧 Butuh Konsultasi Emisi Genset?

Kami melayani Konsultasi Emisi Genset untuk seluruh Indonesia.
Konsultasi gratis!
📞 Hubungi: 0822 1483 4431

📧marketing@rmmofficial.com
🌐 Website: solusikatalitik.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top